Senin, 24 April 2017


MAKALAH

PENULISAN KARYA ILMIAH

Sistematika Pembuatan Artikel

Contoh Sistematika Sembuatan Artikel

 

 


 

Oleh :

kelompok 7

 

Qodrianus Ilham         (1620058)

Nadia Marisa Putri      (1620067)

Fera Alfionita              (1620073)

 

Dosen Pembimbing:

 

 

Winda Noprina,M.Pd

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

 

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ADZKIA

PADANG

2017

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan kemudahan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Sistematika pembuatan artikel dan contoh sistematika pembuatan artikel ”. Penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari pihak-pihak yang membantu. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih pada pihak yang membantu.

Untuk itu kami menerima kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada kami. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

 

Pembaca ,  1 maret 2017

 

Tim Penyusun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL............................................................................................................   1

KATA PENGANTAR..........................................................................................................  2

DAFTAR ISI........................................................................................................................   3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................    4

1.         Latar Belakang......................................................................................................      4

2.         Rumusan Masalah.................................................................................................      4

3.         Tujuan Penulis......................................................................................................       5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................    6

1.         Pengertian Artikel ..................................................................................................... 6

2.         Jenis-jenis Artikel…………………………………………………………………..

3.         Langkah-Langkah Penulisan Artikel………………………………………………..

4.         Contoh Penulisan Artikel…………………………………………………………..

BAB III PENUTUP............................................................................................................    11

1.         Kesimpulan...........................................................................................................   11

2.         Saran.....................................................................................................................   11

DAFTAR RUJUKAN.........................................................................................................     12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    LATAR BELAKANG

Pada bagian ini akan membahas teknik menulis laporan penelitian dan artikel hasil penelitian. Untuk itu, secara terperinci akan dibahas karakteristik laporan dan artikel penelitian yang baik, serta langkah-langkah dalam penulisan laporan dan artikel penelitian. Untuk mendapat hasil belajar yang optimal.

Pada bagiam ini juga akan memuat pedoman umum menyangkut dengan format dan isi artikel hasil penelitian dan nonpenelitian, makalah panjang dan pendek, serta laporan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

 

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistematika pembuatan artikel?

2. Bagaimana contoh sistematika artikel?

 

 

C. Tujuan

1. Mengetahui sistematika pembuatan artikel

2. Mengetahui contoh sistematika artikel

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

SISTEMATIKA PEMBUATAN ARTIKEL

A.     Pengertian artikel

Artikel dalam bahasa inggirs “article”.menurut kamus lengkap Inggris-Indonesia karangan prof.Drs. S. Wojowasito dan W.J.S Poerwodarminto,article berarti “karangan”.Sedangkan “artikel” dalam bahsa Indonesia ,menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia ,menurut balai pustaka,berarti karangan di surat kabar,majalah dan sebagainya.

Menurut  R.Amak Syarifuddin,Dosen Sekolah Tinggi Ilmu komunikasi masa (STIKOSA- AWS)Surabaya,artikel adalah suatu tulisan tentang berbagai soal, melalui politik, social, ekonomi budaya, teknologi, olahrga, Dll. misalnya tulisan mengenai kehidupan kewanitaan, pemuda, sejarah, film, drama, dan sebagainya.

Asep Syamsul M.Romli,mantan Ketua Laboratorium dan Pusdiklat Jurnalistik  Mingguan Hikmah,menyebut artikel sebagai sebuah karangan faktual (non fiksi),tentang suatu masalah secara lengkap,yang panjangnya tidak ditentukan, untuk dimuat di surat kabar,majalah,bulletin dan sebagainya,dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna menyakinkan ,mendidik,menawarkan pemecahan suatu masalah,atau menghibur.

Berdasarkan pendapat para pakar dan praktisi  tersebut dapat disimpulkan bahwa semua tulisan di surat kabar atau majalah yang bukan berbentuk berita,bisa disebut artikel. Yang membedakan salah satunya adalah letak pembuatan artikel tersebut.jika artikel itu dimuat pada halaman opini,disebut artikel umum.bila di letakan dihalaman seni dan hiburan dikatakan essay,dan jika dimuat dikolom khusus redaksi,diberi nama tajuk rencana dan sebabagainya. (Bambang 2007:3-5)

 

Artikel adalah salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka( Dalman 2012:139)

Menurut hakim (2008:44) artikel merupakan karya tulis yang bersifat umum dan luas,biasanya merupakan opini bahkan juga merupakan berita. Selanjutnya, Zaenuddin (2004:85) mengemukakan bahwa artikel adalah bentuk karangan bebas yang mengangkat berbagai macam tema terutama yang menyangkut masalah sosial dan kemanusiaan. Artikel adalah karya tulis lengkap misalnya laporan berita atau esai dimajalah, artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana .

 

 

 

 

 

B.Jenis-Jenis artikel

Rohmanto (2008:21) menyatakan bahwa artikel berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitannya dapat di bagi atas empat jenis,yaitu sebagai berikut.

1.Artikel Praktik

Artikel praktik seperti petunjuk-petunjukcara membuat,dan mengoperasikan suatu alat.Penulisannya pun disusun dengan urutan waktu,peristiwa,dan tahapan-tahapan.contoh artikel praktik adalah cara-cara merawat muka yang biasa ada di majalah-majalah.

2.Artikel Ringan

Artikel ringan biasanya mengangkat masalah-masalah yang ringan.dalam artikel jenis ini isinya tidak memerlukan pemaham yang mendalam.artikel seperti ini adalah dalam rubric-rubrik remaja majalah atau suratkabar.

3.Artikel Halaman Opini

Pada dasarnya semua artikel ialah opini,namun artikel yang satu ini ditempatkan di surat kabar atau majalah dibagian khusus opini seperti  tajuk rencana,karikatur,pojok,kolom,dan surat pembaca.Artikel opini biasanya mengupas tuntas  masalah secara akademis,contohnya:orang tua dan guru agama dalam pendidikan.

4.Artikel Analisis Ahli

Artikel analisis ahli lebih berat dari pada artikel opini.Artikel ini juga harus ditulis oleh orang yang berdisiplin ilmu sesuai dengan topic artikel.perbedaan nya kalau artikel lain harus menggunakan bahasa populer sedangkan artikel analisis ahli boleh menggunakan bahasa ilmiah. Contohnya,arah dan tujuan Indonesia.

C.Langkah-Langkah Menulis artikel

Langkah-langkah menulis sebuah artikel dapat ditempuh sebagai berikut:

1.Mecari  ide

Ide adalah sesuatu yang melintas pada pemikiran,baik berupa kata atau kalimat,setelah kita baca,menyimak,melihat,mengalami,dan merengkan sesuatu.ide yang harus ditulis harus aktual,relevan,dan terjangkau.Setelah itu,mencelah gagasan.Dalam hal ini,gagasan adalah sesuatu yang akan kita perbuat berupa pernyataan,sikap,dan tindakan.

2.Menetukan topik

Topik adalah pokok permasalahan yang akan dibahas.topik artikel yang baik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan penulis, menarik, sesuai dengan pengetahuan pembaca, aktual, phenomenal, kontroversial, dibatasi dan harus ditinjau oleh referensi yang tersedia.

 

 

3.Menetapkan Judul

Judul adalah identitas karangan.Judul harus singkat, padat, relevan. Judul berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat Tanya. contoh:

1.Pengangguran (Judul artikel berupa kata)

2.Rumah Sakit Hasan Sadikin (Judul artikel berupa frasa)

3.Kondisi Sampah Di Kota Bandung dapat menimbulkan penyakit (judul artikel berupa klausa)

4.Harus BBM naik lagi? (judul berupa kalimat Tanya)

 A)Langkah-angkah penuisan artikel ilmiah

1)Pengembangan Gagasan

Gagasan yang dikemukakan dalam jurnaladalah gagasan berfikir ilmiah. Gagasan itu dapat berupa hasil berfikir konseptual tentang topik tertentu dalam suatu bidang ilmu. Gagasan itu juga dapat berupa hasil penelitian. Hasil penelitian pada hakikatnya gagasan karena hasil penelitian itu produk berfikir ilmiah.

            Gagasan adalah substansi isi, pengembangan gagasan artikel pada hakekatnya pengembangan isi artikel. Pengembangan gagasan artikel dilakukan dengan mengidentifikasi substansi isi artikel, isi bagian artikel dan isi paragraf, yang akan menjadi materi isi naskah. Dalam mengidentifikasi substansi tersebut, prinsip pengklasifikasian dan pembagian yang dikemukakan Brown(1978) layak diterapkan. Menurut Brown, pengelompokan dan penganalisisan kedalam bagian-bagian adalah proses berfikir bersifat umum. Pengklasifikasian lazim dilakukan dengan mengungkapkan serakan hal atau gagasan yang kompleks kedalam komponen-komponennya. Hasil penjabaran itu ditata secara runtut menurut teknik penataan yang sistematis. Pengklasifikasian dan pembagian yang benar dapat dirunut dari tataan hasil kedua kegiatan itu.

2)Perencanaan Penulisan Naskah

Perencanaan penulisaan naskah dilakukan dari tiga segi, yakni segi gagasan, segi format dan teknik penulisan, dan segi bahasa. Dengan kata lain menurut suparno(2000:39), perencanaan penulisan naskah itu meliputi perencanaan gagasan, perencanaan format dan teknik penulisan , dan perncanaan bahasa. Perencanaan ini tidak memasuki aspek ejaan dan tanda baca karena aturan ejaan dan tanda baca itu sudah diformatkan sebagai ketentuan yang tidak memungkinkan adanya kreativitas penulis dan preferensi.

a.Perencanaan Isi Artikel

perencanaan gagasan artikel direalisasikan dalam pengembangan butir-butir gagasan artikel (suparno, 2000:40). Perencanaan gagasan artikel dilakukan pada tiga tingkat, yakni tingkat gagasan artikel, tingkat gagasan bagian artikel, dan tingkat gagasan paragraf dalam gagasan artikel.pada tingkat gagasan artikel, dan tingkat gagasan paragraf dalam artikel, perencanaan dilakukan dengan menjabarkan gagasan artikel, perencanaan dilakukan dengan menjabarkan gagasan utuh artikel dan menuangkan hasil penjabaran itu kedalam kerangka isi artikel. Hasil perencanaan ini adalah kerangka isi utuh artikel.

Kerangka isi utuh artikel bergantung pada jenis artikel yang akan ditulus, artikel penelitian atau artikel konseptual. Kerangka jenis utuh kedua jenis artikel itu berbeda (Universitas Negeri Malang, 2000:42-49). Kerangka isi utuh artikel ppppenelitian lazim berisi komponen-komponen berikut:

v  Judul

v  Nama Penulis

v  Abstrak dan kata kunci

v  Pendahuluan

v  Metode

v  Hasil

v  Bahasan

v  Simpulan dan saran

v  Daftar rujukan

v  Limpiran (jika ada)

Karangka isi utuh artikel non penelitian lazim berisi komponen-komponen berikut:

v  Judul

v  Nama penulis

v  Abstrak dan kata-kat kunci

v  Pendahuluan

v  Bagian inti(di beri judul sesuai dengan substansi yang diisikan pada bagian inti)

v  Penutup

v  Lamp[iran (jika ada)

Perencanaan isi bagian artikel ditargetkan sampai pada paparan yang spesifik dari butur-butir isi pokok bagian artikel. Tidak ada batasan tingkat spesifikasi paparan yang spesifik itu. Akan tetapi, dapat dinyataka bahwa semakin spesifik butir-butir isi bagian artikel, perencanaan itu semakin baik. Nilai spesifiknya diukur dari informasi pokok yang seharusna ada dan menandai kekhasan isi bagian artikel itu.

b.Perencanaan Format dan Teknik Penulisan

            perencanaan format dan teknik penulisan direalisasikan dalam penentuan umum format dan teknik penulisan yang akan digunakan dalam penulisan naskah. Ada format umum dan ada format khusus sebagai format gaya selingkung. Format umum adalah realisasi konvensi format yang berlakusecara umum, diikuti oleh hampir semua penulis artikel jurnal. Format umum itu tampak pada hal-hal berikut.1) organisasi atau sistematika artikel jurnal, yang tampak pada komponen-komponen artikel dan tatanannya. 2) teknik penulisan yang mencakup (a) Tidak perujukan yakni perujukan dengan kutipan langsung dan perujukan dengan kutipan tidak langsung, (b)Teknik penampilan tekstual dan penampilan visual (tabel dan gambar) dan 3) teknik pengetikan yang mencakup pengaturan indentasi, spasi dan tata letak.

c.Perencanaan Bahasa

 perencanaan bahasa penulisan naskah diwujudkan dalam pemilihan ragam bahasa yang akan digunakan dalam naskah. Sesuai dengan artikel jurnal sebagai karya ilmiah, ragam yang berlaku adalah ragam bahasa indonesia ilmiah sebagai salah satu ragam, ragam bahasa indonesia ilmiah memiliki ciri-ciri yang khusus. Berdasarkan uraian johanes (dalam analisiskebudayaan tahun 1 nomor 3,1981: 33-34) dan moeliono (1989: 73-74) dapat dikemukakan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah sebagai berikut:

1.      Nada ragam bahasa ilmiah bersifat formal dan objektif.

2.      Lazim digunakan titik pandag oranng ketiga dan ragam pasif.

3.      Titik pandang nahu (gramatika)bersifat konsisten.

4.      Ragam bahasa ilmiah berbeda dengan ragam sastra dalam hal digunakanna istilah-istilah khusus yang diberi makna khusus sehingga kata yang sama dalam ragam bahasa ilmiah dan ragam bahasa umum dapat berbeda arti.

5.      Tingkat formalitas ragam bahasa ilmiah berbeda pada tingkat resmi, bukan tingkat keseharian (kolokial).

6.      Bentuk wacana yang digunakan dalam ragam bahasa ilmiah adalah bentuk pemaparan (ekspositori), bukan argumentasi, deskripsi, atau narasi.

7.      Gagasan dalam ragam bahasa ilmiah diungkapan dengan lengkap, jelas, ringkas dan tepat.

8.      Dalam ragam bahasa ilmiah dihindari penggunaan unsur bahasa yang usang, kolot, dan basi.

9.      Dalam ragam bahasa ilmiah dihindari ungkapan-ungkapan yang ekkstrem dan emosional.

10.  Dalam ragam bahasa ilmiah dihindari kata-kata mubazir.

11.  Ragam bahsa ilmiah bersifat moderet.

12.  Ragam bahasa ilmiah digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan pikiranm bukan dengan perasaan

13.  Panjang kalimat ragam bahasa ilmiah sedang.

14.  Penggunaan majas dalam ragam bahasa ilmiah sangat terbatas.

15.  Ragam bahasa ilmiah lazim dilengkapi dengan gambar, diagram, peta, daftar, dan tabel.

16.  Dalam ragam bahasa ilmiah diutamakan penggunaan unsur mekanis secara tepat, seperti huruf, tanda baca, lambang bidang ilmu, singkatan dan rujukan.

d.Pengembangan Paragraf

            paragraf pada hakikatnya adalah satuan bentuk pengungkap satu gagasan dasar dan satuan bentuk pengungkap yang berstuktur dalam karya tulisan. Paragraf berisi satuan pemikiran yang tertuang dalam sejumlah kalimat untuk mengungkapkan satu gagasan dasar (satu pikiran pokok). Paragraf berisi satuan gagasan dari gagasan yang lebih besar.

            Menurut rivai (2001: 33),banyak ilmuan indonesia yang tak dapat menggunakanparagraf secara efektif. Kegagalan ini terjadi karena tidak dipahaminya fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat yang koheren serta berhubungan secara sebab dan akibat untuk menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema.keberhasilan penguasaan paragraf sangat ditentukan oleh kerapian penempatan kalimat yang tepat dalam paragraf tersebut. Oleh karena itu, perlu diidentifikasikan kalimat poko suatu paragraf yang menentukkan jiwa keseluruahan paragraf. Kalimat pokok ini dapat diketakkan diawal, dapat ditengah, ataupun sebagai penutup paragraf. Hal ini akakn tergantung pada susunan kalimat pendukung pragraf. Kalimat pendukung dapat disusun untuk menjelaskan lebih lanjut kalimat pokok yang dijadikan pembuka pargaraf. Kalimat pendukung mungkin pula dibuat bertumpuk menuju suatu simpulan logis yang terpumpun dalam kaliamt penyimpul pada akhir paragraf.

            Hal yang lebih penting bukan kedudukan paragraf dalam hubungannya dengan pargraf lain, melainkan kepaduan dalam setiap jenis hubungan funsional antar paragraf. Dalam hubungan fungsional itu, ada(sejumlah)paragraf yang menjadi pengembangan gagasan dalm paragraf yang lain. Sebaiknya, ada paragraf yang berisi gagasan dasar bagi (sejumlah) paragraf.

            Hubungan fungsional ditata secara logis dan kronologis. Ini menunjukkan hubungan itu, lazim digunaka frasa transisi atau kata penghubung.menunjukkanhubungan logis lazim digunaka frasa transisi, dengan kata lain, pendeknya singkat kata, dll. Untuk menunjukkan hubungan kronologis lazim digunakan alat-alat penghubung berikut: pertama, kedua, ketiga, dan seterusna, mula-mula, setelah itu, kemudian dan seterusnya.

e.Finalisasi

            salah satu proses yang lazim digunakan finalisasi adalah revisi naskah. Sebelum revisi dilakukakan, penulis melakukan pemerikasaan ulang terhadap draf artikel dari segi isi, bahasa, ejaan, tanda baca, dan teknik penulisaan. Berdasarkan pemeriksaan ulang itu, penulis menemukan kekurangan dan kesalahandalam artikel dan berdasarkan temuannya itu penulis melakukan revisi naskah artikel.

            Finalisasi yang sangat lazim dilakukan adalah penuntingan naskah. Penyuntingan dapat diakukan segera adalah penyuntingan oleh penulis artikel. Walaupun tim penunting dilakukan untuk memperkecil kelemahan dan kesalahan didalam draf.

            Ada keuntungan yang diperoleh penulis dari rwvisi dan penyuntingan sendiri. Naskah artikel yang dikirimkan sudah diproses dengan benar sehingga memiliki peluang untuk dimuat dalam jurnal. Artikel yang sudah di revisi dan disunting lebih baik dari pada ratikel yang belum direvisi dan belum disunting.(Bahdinnur 2007:134-147)

D.Persyaratan Menulis Artikel

            Pada umumnya masing-masing penerbitan surat kabar atau majalah, mempunyai standar dan persaratan tersendiri, yang dipakai ukuran untuk menerima tulisan atau artikel dari pembacana. Tetapi secara umum persyaratan itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu penulisanna dan materi tulisannya. Untuk penulisan artikel paling tidak harus memiliki tiga persyaratan:

a.       Penulisan sudah dikenal dikalangan masyarakat inteluktual

b.      Tidak termasuk “daftar hitam”pada lembaga hukum da pemerintahan

c.       Memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

Untuk penulisan pemula selain tiga syarat itu, masih harus menyesuaikan dengan gaya penulisan masing-masing surat kabar atau majalah. Mialnya, artikel untuk harian kompas terlebih dahulu anda harus memahami gaya penulisan dan topik bahasan apa yang biasanya dimuat dikompas. Demikian juga bia anda ingin menulis dikoran-koran lainnya. materi tulisan yang sering diminati redaktur surat kabar atau majalah, biasanya harus memenuhi persyaratan sebgai berikut:

1.      Tulisan harus orisinil, belum pernah dimuat dimedia lain.

2.      Bersifat aktual dan faktual.

3.      Mengandung unsur ilmiah populer, bukan ilmiah teknis.

4.      Mengandung gagasan sentral yang jelas, bukan sekedar pernyataan-pernyataan lepas.

5.      Utamakan gagasan sendiri, bukan merangkum pendapat untuk pernyataan orang lain.jika pernyataan itu milik orang lain, harus disebutkan narasumbernya.

6.      Tidak mengandung sesuatu yang dapat menyinggung atau menghina salah satu suku, agama, ras, dan golongan(SARA), ataupun bangsa dan negara lain.

7.      Tidak mengandung hal-hal yang dapat dikategorikan menghina penjabat negara, pemerintah maupun kepala negara.

8.      Secara eksplisit maupun implisit tidak mengandung paham ideologi yang dilarang pemerintah, atau bertentangan dengan pancasila.

9.      Tidak menyerang pribadi orang lain atau memojokkan pihak-pihak tertentu

10.  Tidak melanggar kesusilaan

11.  Materi bukan merupakan promosi yang bersifat komersial tentang suatu produk atau usaha jasa lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung.

12.  Bukan merupakan trial b the press.

E. Etika Penulisan

            Meskipun penulis artikel mempunyai kebebasan untuk menulis dimedia massa mana saja, bukan berarti ia tidak mempunyai etika dalam penulisan ataupun pengiriman artikel. Ada beberapa etika bagi penulis artikel yang tujuannya adalah untuk mengarahkan penulis itu sendiri. Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan:

1.      Jangan mengirimkan naskah yang sama atau mirp kepada lebih dari satu penerbitan media massa. Sebaiknya satu artikel untuk satu media massa.

2.      Kirimkanah artikel anda itu kesatu penerbitan lebih dulu, lalu tunggu barang seminggu atau dua minggu. Kalau yakin tidak dimuat, dan  anda merasa artikel itu masih relevan, kirimkan pada penerbit yang lain.

3.      Dalam menulis artikel, jarang menyerang pihak lain (lembaga, aliran atau individu).

4.      Jangan memanfaatkan artikel untuk kepentingan seseorang atau kelompok. Misalnya meminta maaf (apology)atas nama seseorang atau kelompok

5.      Kalau tidak sangat penting, hindari menulis artikel secara bersambung. Sebaiknya satu masalah dikupas tuntas. Kecuali atas permintaan redaktur yang memang menginginkan artikel secara bersambung.

6.      Jangan menanakan kapan artikel anda dimuat, dan jangan sekali-kali bertanya tentang honor tulisan anda

7.      Jangan meminta kembali artikel anda bila tidak dimuat oleh sebuah penerbitan

8.      Pahami karaktermedia yang menjadi incaran anda. Ikuti kemana arah penerbitan yang anda incar itu, anda bisa membaca artikel-artikellam yang sebelumna sudah dimuat oleh penerbitan yang anda incar itu

9.      Pahami siapa khalayak sasaran media incaran anda itu dan bagaimana kecenderungan psikoogisnya

10.  Sesuikan gaya penulisan anda dengan teknoligi penulisan atau pengiriman naskah. Misalnya jika media cetak itu senang menerima naskah dalam disket, sebaiknya anda jangan mengirimkan nsakah tertulis dikertas. Gunakan disket, karena akan membantu redaktur media dalam hal mengedit naskah anda.

11.  Pahami tata car pengiriman naskah pada penerbitan incaran anda. (Bambang 2007 :43-47)

 

 

 

 

 

F.Sistematika Contoh Pembuatan Artikel

·         Contoh artikel ilmiah populer untuk surat kabar

KEMANAKAH BUDI PEKERTI ANAK SEKOLAHAN ?

Oleh: Dalman

Perilaku anak sekolahan di indonesia sekarang ini mengalami kemerosotan moral. Walaupun tanpa ada penelitian yang signifikan kearah itu, tapi kita dapat melihat sendiri dalam kehidupan sehari-hari bagai mana perilaku anak didik kita diluar sekolah atau diluar kampus. Oleh sebab itu, timbul beberapa pertanyaan dalam benak kita, yaitu: apakah mereka memiliki budi pekerti yang baik ?; apakah mereka telah mengamalkan ajaran agama dengan baik?; apakah mereka juga selalu peduli dengankeadaan di sekelilingnya? Dalam hal ini, timbul keragu-raguan dalam benak kita sebagai pendidik: “jangan-jangan mereka pandai membohongi orang tua, guru, masyarakat.” Jika diperhatikan sepintas lalu, mereka tampak seperti orang yang baik-baik, walaupu terkadang sikap merekaterliaht sedikit angkuh dan acuh tak acuh. Namun, apa yang terjadi dinalik itu semua?

Sebagai seorang pendidik terlebih agi sebagai orang tua, kita perlu selalu waspada terhadap anak-anak kita. Kita boeh saja bersikap anti pati terhadap mereka. Kita boelh berburuk sangka tentang apa yang dilakukan mereka di belakang kontrol kita.  Anak-anak yang terkekang dan kurang perhatiandari orang tua biasanya akan mengalami perubahan suatu perilaku yang menyimpang. Apalagi mereka tidak dilandasi dengan pendidikan agama yang kuat.

Perubahan yang besar dalam diri anak terlihat sekali ketika  anak memasuki masa remaja. Pada masa ini, anak memiliki sikap serba ingin tahu dan ingin mencona sesuatu yang baru yang belumpernah mereka rasakan sebelumnya terutama masalah cinta dan kasih sayang dari lawan  jenisnya. Oleh sebab itu, pada masa ini tugas kita sebagai pendidikan kususnya orang tua harus lebih ekstra ketat memerhatikan perkembangan kehidupan anak. Teidak menutup kemungkinan anak akan terjerumus kegalam pergaulan bebas, narkoba, perjudian, dan tindak kejahatan seperti pertauran antar pelajar, pemerkosaan, pencurian dan perampokan, dll.

Anak dalm usia remaja tidak boleh dilepaskan begitu saja oleh orang tuanya. Dalam hal ini, peran guru dan orang tua perlu ditingkatkan. Guru dan orangtua harus dapat bekerja san untuk menanggulangi perbuatan yang menyimpang yang akan dilakukan oleh anak remaja. Jadi, tugas guru tidak hanya mengajar saja, tetapi begitu pula dengan orang tua, dia juga harus meningkatkan akhlak anak-anaknya dengan cara menanamkan nilai-nilai moral dan ajaran keagamaan kepada mereka.

Dizaman sekarang ini, sangat disayangkan, sebagian dari orang tua lupa memberikan kasih sayang dan perhatian kusus kepada anak-anaknya. Orang tua yang sudah berfikir maju atau modern cenderung mementingkan pekerjaan dan karirnya dari pada memperhatikan perkembangan anak-anak mereka. Kesibukan orang tua dengan urusan kerja dan urusan luar rumah, mengakibatkan anak kurang dapat berkomunikasilangsung dengan orang tua . bahkan anak merasa tidak mendapatkan oerhatian dan kasih sayang dari orang lain. Namun, anak sering salah dalm memilih jalan keluarnya. Akibatnya mereka terlibat dalam kenakalan ramaja.

Keharmonisan rumah tangga juga sangat berpengaruh terhdap perkembangan jiwa anak. Oleh sebab itu, orang tua harus bijaksana dan menjaga sikap. Keributan atau percecokan dalam rumah tangga tidak boleh diperlihatkan kepada anak. Hal ini akan berdampak pada psikologis anak. Jadi, orantua harus dapat member contoh yang baik kepada anak agar orang tua menjadi model bagi anak dikemudian hari.

Berdasarkan fenomena yang di deskripsikan diatas dapat disimpulakan bahwa jika kita sebagai pendidik ( guru dan orang tua) tdak waspada dan tidak perhatian terhadap perkembanagan anak maka anak akan kehilangan arah dan tujuan hidup. Dengan demikian, kerja sama yang baik antara guru dan orang tua dalam mendidik anak yang dilandasi dengan ajaran agama agar anak memiliki budi pekerti yang baik dan terhindar dari perilaku yang menyimpang atau amora merupakan solusi yang baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENUTUP

KESIMPULAN

Demikianlah makalah ini kami buat dan dapat kami simpulkan :

Artikel adalah salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka( Dalman 2012:139).

Langkah-langkah pembuatan artikel:

·         Mencari ide

·         Menentukan topic

·         Menetapkan judul

SARAN

            Makalah yang kami buat ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pembimbing kepada kami,  Sehingga kami dapat menerbitkan makalah ini. Semoga makalah yang kami terbitkan atau kami buat dapat menambah ilmu atau wawasan kepada semua orang yang membaca terutama kepada diri kami selaku pembuat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Dalman.2013. Menulis Karya Ilmiah.. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada.

Suprijadi,Bambang.2007. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah.Bandung. PT: Remaja ROSDAKARYA

Ardial dan Bahdinnur Tanjung.2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jarkarta: Kencana Prenada Media Grop

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2 komentar:

  1. Rules & Regulations for Baccarat | WURRIEGERione
    Baccarat is a หารายได้เสริม type of gambling where bets 온카지노 are placed. The worrione game usually occurs on the reels of a single wager that is not exactly

    BalasHapus
  2. Best casino sites in the US - DrmCD
    The best 거제 출장샵 casino sites in the United States - 성남 출장샵 Discover the top 동해 출장샵 casinos with slots, poker, roulette, 대전광역 출장마사지 and 경주 출장안마 craps in 2021. Play with a bonus now!

    BalasHapus